Rabu, 23 Oktober 2013

BAHAYA STALKING


Memata-matai incaran ataupun mantan di media sosial, atau yang lebih trennya disebut dengan istilah stalking ternyata memiliki resiko bro. Buat kamu guy yang gemar stalking di FB, baiknya mengurangi kegiatan itu. Soalnya berbahaya khususnya soal pemulihan jiwa dan segi emosional.



Stalking gak hanya terfokus pada Incaran, pasangan atau mantan kekasih. Istilah ini kerap ditujukan pada seseorang yang sering memata-matai siapa saja di internet. Bisa teman, kerabat, orang yang baru dikenal, atupun perusahaan yang sedang mengincar karyawan bidikannya.

Biasanya yang sering stalking mantan di Facebook, aktivitas tersebut punya dampak negatif yang sangat berpengaruh pada perkembangan emosional. Sebuah riset yang dilakukan di Inggris mengemukakan data jika stalking akan menghambat proses pemulihan jiwa setelah putus cinta.

Tara C. Masrshall dari Universtas Brunei, seorang psikolog dalam studinya mengambil sample 464 responden. Mereka sebagian besar adalah wanita yang sedang menempuh studi di universitas. Studi ini menyoroti bagaimana sikap responden tatkala menggunakan Facebook dan aktivitas mereka setelah putus dari kekasih.

Hasilnya, responden yang sering stalking mantan di Facebook akan susah untuk move-on. Mereka memiliki tingkat stres lebih tinggi serta berfikiran negatif. Bisa tambah parah soalnya rasa rindu terus menyerang akhirnya kepribadiannya jadi cenderung lebih rendah.

Putus dari pasangan bukan berarti harus putus di Facebook. Tak perlu me-remove mantan dari daftar teman. Cara yang paling sederhana untuk melupakan mereka adalah dengan seminimal mungkin mengecek akun mantan. Sebab mengintip adalah kesenangan dan bukan perasaan.

Kalo sudah putusan gak usah berlarut-larut tenggelam dalam kesedihan. Gak perlu juga muncul rasa cemburu dan dendam apalagi kesel yang kemudian dibawa ke media sosial (Facebook dan Twitter). Jadinya malah gak dewasa, eh tambahnya dipandang orang lain jadi jelekin diri sendiri

0 Komentar:

 
;